Kelenjar prostat menghasilkan sitrat dan glukosa yang penting bagi kehidupan sperma. Selain itu, kelenjar prostat juga menghasilkan cairan yang keluar bersama sperma ketika terjadi ejakulasi.
Sebenarnya, seiring bertambahnya usia, seorang pria akan mengalami pembesaran kelenjar prostat. Tetapi, tidak selalu pembesaran kelenjar prostat mengakibatkan pembengkakan.
Karena letaknya yang mengelilingi pangkal saluran kemih (uretra) yang terletak di bawah kandung kemih, maka jika kelenjar prostat membengkak, kelenjar prostat dapat menekan saluran kemih sehingga air kencing menjadi tidak lancar atau bahkan tersumbat. Uraian berikut akan membantu Anda untuk lebih mengenali gejala-gejala kanker prostat dan cara menghindarinya.
Gejala-Gejala Kanker Prostat
Gejala yang ditimbulkan oleh pembengkakan kelenjar prostat hampir mirip dengan gejala kanker prostat. Untuk memastikan apakah hanya terjadi pembesaran kelenjar prostat atau gejala kanker prostat, seorang pria dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan bila mengalami gejala berikut:- Sulit berkemih
Bisa berupa perasaan ingin berkemih tapi tidak ada yang keluar, berhenti saat sedang berkemih, ada perasaan masih ingin berkemih atau harus sering ke toilet untuk berkemih karena keluarnya sedikit-sedikit. Gejala ini muncul sebagai akibat membesarnya kelenjar prostat yang ada di sekitar saluran kemih karena ada tumor di dalamnya sehingga mengganggu proses berkemih. - Nyeri saat berkemih
Problem ini juga disebabkan adanya tumor prostat yang menekan saluran kemih. Namun, nyeri ini juga bisa merupakan gejala infeksi prostat yang disebut prostatitis. Bisa juga tanda hiperplasia prostat yang bukan merupakan kanker. - Keluar darah saat berkemih
Gejala ini jarang terjadi, namun jangan diabaikan. Segeralah periksa ke dokter meski darah yang dikeluarkan hanya sedikit, samar-samar atau hanya berwarna merah muda. Kadangkala infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan gejala ini. - Sulit ereksi atau menahan ereksi
Tumor prostat bisa saja menyebabkan aliran darah ke penis yang seharusnya meningkat saat terjadinya ereksi menjadi terhalang sehingga susah ereksi. Bisa juga menyebabkan tidak bisa ejakulasi setelah ereksi. Tapi, pembesaran prostat bisa saja menyebabkan munculnya gejala ini. - Sulit buang air besar (BAB) dan masalah saluran pencernaan lainnya
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum. Akibatnya, bila ada tumor, pencernaan akan terganggu. Namun perlu diingat, sulit BAB yang terus menerus terjadi juga bisa menyebabkan pembesaran prostat karena terjadi tekanan pada kelenjar secara terus menerus. Sulitnya BAB dan gangguan saluran pencernaan bisa juga mengindikasikan kanker usus besar. - Nyeri terus-menerus di punggung bawah, panggul atau paha dalam bagian atas
Sering kali, kanker prostat menyebar di wilayah-wilayah ini, yaitu pada punggung bawah, panggul dan pinggul sehingga nyeri yang sulit dijelaskan di bagian ini bisa menjadi tanda adanya gangguan. - Sering berkemih di malam hari
Jika Anda sering terbangun di malam hari lebih dari sekali hanya untuk berkemih, periksalah segera ke dokter. - Urin yang menetes atau tidak cukup kuat
Gejala ini mirip inkontinensia urin (mengompol). Urin tidak dapat ditahan hingga perlahan keluar dan menetes. Atau kalau pun keluar aliran tidak cukup kuat. - Usia di atas 50 dan mempunyai faktor resiko
Karena tidak menimbulkan gejala maka pria yang memiliki faktor resiko sebaiknya memeriksakan diri secara rutin.
Untuk mengetahui secara dini adanya kanker prostat, pria dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara teratur setahun sekali berupa:
- Pemeriksaan fisik: Digital Rectal Examination (DRE) atau pemeriksaan colok dubur.
- Pemeriksaan USG (Ultrasonografi) kelenjar prostat.
- Pemeriksaan kadar PSA (Prostat Spesific Antigen) dalam darah.
Pencegahan Kanker Prostat
Pencegahan dapat dilakukan dengan memiliki pola hidup sehat yaitu dengan rajin mengonsumsi banyak sayuran dan buah, kurangi makanan berlemak, hindari rokok dan alkohol, konsumsi makanan/minuman yang mengandung antioksidan dan omega-3.Selain itu dengan rajin berolahraga, banyak dokter mengamati bahwa pria bertubuh bugar jarang mengalami masalah prostat ketimbang mereka yang lebih banyak duduk.
Dan langkah selanjutnya dalah dengan melakukan pemeriksaan yang teratur (1 tahun sekali) terutama bagi yang memiliki faktor resiko yang tinggi untuk terkena kanker prostat.
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih telah membaca Artikel saya. Alangkah indahnya jika anda meninggalkan sebuah komentar.