Kanker darah (Leukemia) merupakan neoplasma ganas sel darah putih (Leukosit) yang ditandai dengan bertambah banyaknya sel darah putih abnormal dalam aliran darah.
Sel-sel tersebut berinfiltrasi secara progresif ke dalam jaringan tubuh, terutama pada sumsum tulang.
Akibatnya, sumsum tulang rusak dan kehilangan fungsinya untuk membuat sel darah merah dan sel darah putih normal serta platelets (trombosit). Sebagai akibat kekurangan sel darah merah, maka akan terjadi anemia.
Jika kekurangan sel darah putih ini dapat mengakibatkan penurunan sistem kekebalan tubuh sedangkan kurangnya produksi platelets dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan yang parah.
Klasifikasi dan Gejala-Gejala Leukemia
Pada dasarnya ada 4 tipe leukemia yaitu (1) leukemia limfositik akut, (2) leukemia limfositik kronis, (3) leukemia mielositik akut, dan (4) leukemia mielositik kronis. Leukemia pada tahap kronis dapat berlanjut pada tahap akut.Leukemia Limfositik Akut
Lebih sering terjadi pada anak-anak.
Penyebabnya belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor yang
kemungkinan menjadi faktor pendorongnya yakni faktor genetik dan faktor
imunologik serta ketidaktahanan pada radiasi dan beberapa zat kimia.
Gejala yang timbul pada leukemia
limfositik akut adalah perdarahan seperti mimisan, perdarahan gusi, dan
mudah mengalami memar. Adanya bintik merah dan cokelat tua, anemia, dan
berat badan menurun, badan terasa lemah disertai denyut jantung yang
cepat, sakit pada tulang atau lambung dan wajah terlihat pucat.
Leukemia Limfositik Kronis
Biasanya terjadi pada orang dewasa dengan
usia antara 45-60 tahun. Ditandai dengan tidak terkontrolnya penyebaran
limfosit yang kecil dan abnormal dalam jaringan limfoid, darah, dan
sumsum tulang.
Tipe leukemia ini merupakan tipe yang
paling ringan dan perkembangannya lamban serta bersifat jinak. Faktor
genetis memegang peranan penting dalam tipe ini.
Gejala yang timbul pada leukemia
limfositik kronis adalah anemia, selalu merasa lelah, demam, pembesaran
kelenjar getah bening, sangat rentan terhadap infeksi, penurunan berat
badan, tulang terasa sakit, pembengkakan pada hati dan limpa, sesak
nafas, jantung berdebar, dan perdarahan.
Leukemia Mielositik Akut
Leukemia tipe ini, disebabkan sel
mielosit normal berkembang menjadi granulosit (sel darah putih yang
mengandung granula) dan berubah menjadi ganas dan akan segera
berinfiltrasi ke dalam jaringan tubuh, terutama sumsum tulang yang
berperan penting dalam pembentukan sel darah normal. Akibatnya, sumsum
tulang menjadi rusak dan kehilangan fungsinya dalam pembentukan sel
darah normal.
Leukemia Mielositik Kronis
Leukemia tipe ini disebut juga leukemia
granulositik kronis. Pada kondisi ini, granulosit (sel darah putih yang
mengandung granula) mengalami pembelahan secara abnormal pada sumsum
tulang dan di dalam jaringan tubuh. Pada fase kronis, terjadi
peningkatan jumlah granulosit, anemia, berat badan menurun, demam, dan
pembesaran limpa.
Pada tahap akut, biasanya pasien tidak akan bertahan lama dan dapat
meninggal dalam hitungan minggu bahkan hari sedangkan pada tahap kronis,
pasien memiliki harapan hidup yang lebih lama, dimana bisa mencapai 1
tahun atau lebih.
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih telah membaca Artikel saya. Alangkah indahnya jika anda meninggalkan sebuah komentar.