Wednesday 20 February 2013

Tanda Awal Penyakit Diabetes

Dalam banyak kasus, biasanya orang tak menyadari bahwa dirinya tengah mengidap penyakit tertentu. Tentu hal tersebut tak mengherankan karena pada medio awal, datangnya sebuah penyakit seringkali tak menunjukkan tanda-tanda signifikan yang bisa langsung dideteksi.
Dalam konteks ini, kewaspadaan dan sikap “sedia payung sebelum hujan” mesti benar-benar diterapkan jika ingin tubuh Anda benar-benar terbebas dari serangan berbagai penyakit.
Mungkin Anda akan sedikit tak menghiraukan ketika hasil cek darah Anda menunjukkan adanya kenaikan kadar gula darah. Biasanya banyak orang yang kurang peka bahwa sebetulnya kenaikan gula darah tersebut (meskipun tak begitu mencolok) bisa menjadi penanda awal (atau yang sering disebut dengan pre-diabetes) datangnya penyakit diabetes.
Mereka masih saja mengonsumsi makanan yang dapat menaikkan kadar gula darah, jarang berolahraga, dan lainnya karena menganggap bahwa hasil cek kesehatan tersebut masih biasa.
Padahal ketika seseorang memasuki masa pre-diabetes ketahuilah bahwa sebetulnya tubuh tengah berjuang memproses glukosa yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi.
Organ pankreas memproduksi insulin untuk memproduksi glukosa yang sangat diperlukan oleh sel darah. Namun, sel yang seharusnya mampu menyimpan glukosa tersebut mengalami gangguan, pada akhirnya glukosa tersebut malah masuk ke dalam aliran darah.
Orang yang mengalami pre-diabetes memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena serangan jantung, stroke, dan juga gangguan mata, termasuk juga peningkatan resiko penyakit diabetes sendiri.
Jika prosesnya dibiarkan terus berlanjut maka kemungkinan besar akan terus berkembang menjadi diabetes dan pada akhirnya menyebabkan gangguan organ tubuh lainnya. Dalam sebuah hasil penelitian, ditemukan bahwa orang-orang di Amerika Serikat yang mengalami pre-diabetes jumlahnya dua kali lipat dibandingkan dengan penderita diabetes yang mencapai angka 23 jutaan.
Adapun angka kadar gula darah mereka setelah berpuasa ialah antara 100-125 miligram per desiliter (mg/dl). Dan lebih dari 12 juta jiwa diantaranya mengalami masalah kelebihan bobot tubuh.
Berbeda dengan mereka, orang-orang yang memiliki hasil tes pre-diabetes yang mampu menurunkan berat badannya berjumlah sekitar 7% dan dalam setiap harinya melakukan aktifitas fisik minimal selama 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu ternyata mampu mencegah terjadinya penyakit diabetes.
Begitu juga fakta yang menyebutkan bahwa orang-orang yang mampu mengubah kebiasaan hidupnya ternyata mampu mengerem resiko terkena penyakit diabetes tipe-2 sampai 60%. Bahkan sebagian orang ternyata mampu mengembalikan kadar gula darah ke keadaan normal seperti semula.
Studi tersebut dilakukan oleh Diabetes Prevention Program Clinical di Amerika Serikat. Dan berikut ini merupakan hal-hal yang patut diwaspadai dari pre-diabetes:
  • Tes untuk mengetahui kadar gula dalam darah sebaiknya dilakukan dalam jangka 3 tahun sekali terutama bagi orang-orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas).
  • Patut diketahui bahwa kadar gula dalam darah yang normal ialah 100 mg/dl jika dilakukan tes setelah berpuasa. Jika tes yang dilakukan hasilnya lebih tinggi, maka kemungkinan besar terkena diabetes. Dan hasil tes yang berada diantara nilai tersebut maka sudah termasuk dalam keadaan pre-diabetes.
  • Angka tekanan darah sekitar 140/90 atau lebih.
  • Jika pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg atau pernah mengalami gestational diabetes ketika masa kehamilan maka resiko menderita diabetes juga akan meningkat.

Alternatif Pengobatan Diabetes

Jika Anda sudah menderita penyakit diabetes, jangan putus asa dan tetaplah semangat. Meskipun tidak bisa sembuh total, Anda tetap dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik dengan beragam pengobatan yang tersedia saat ini.
Namun, Anda tetap perlu berhati-hati ketika memutuskan untuk menggunakan obat tertentu karena belum tentu mujarab dan tak menimbulkan efek samping. Kini telah banyak obat yang diproduksi dan terbukti mengandung bahan-bahan kimia yang malah menimbulkan efek samping jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Oleh sebab itu, kehadiran obat herbal kini semakin banyak dipilih dan digunakan oleh masyarakat. Dan salah satu herbal yang bisa digunakan untuk mengendalikan penyakit diabetes ialah buah Noni yang sudah terbukti mampu menormalkan kembali kadar gula dalam darah.
Diabetes Journal menyebutkan bahwa buah Noni ini mengandung Iridoids yang didalamnya terkandung Proxeronin dimana zat tersebut mampu merangsang revitalisasi dan regenerasi sel pankreas sehingga mampu mengembalikan fungsi insulin. Khasiat itulah yang membuat Noni juice efektif mengatasi diabetes.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah membaca Artikel saya. Alangkah indahnya jika anda meninggalkan sebuah komentar.