Wednesday 20 February 2013

Gejala Kanker Darah

Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda tentang apa itu kanker darah, klasifikasi kanker darah, dan gejala-gejala kanker darah. Untuk memahami bagaimana gejala-gejala kanker darah dapat timbul, mari kita simak lebih dahulu apa yang dimaksud kanker darah.
Kanker darah (Leukemia) merupakan neoplasma ganas sel darah putih (Leukosit) yang ditandai dengan bertambah banyaknya sel darah putih abnormal dalam aliran darah.
Sel-sel tersebut berinfiltrasi secara progresif ke dalam jaringan tubuh, terutama pada sumsum tulang.
Akibatnya, sumsum tulang rusak dan kehilangan fungsinya untuk membuat sel darah merah dan sel darah putih normal serta platelets (trombosit). Sebagai akibat kekurangan sel darah merah, maka akan terjadi anemia.
Jika kekurangan sel darah putih ini dapat mengakibatkan penurunan sistem kekebalan tubuh sedangkan kurangnya produksi platelets dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan yang parah.

Klasifikasi dan Gejala-Gejala Leukemia

Pada dasarnya ada 4 tipe leukemia yaitu (1) leukemia limfositik akut, (2) leukemia limfositik kronis, (3) leukemia mielositik akut, dan (4) leukemia mielositik kronis. Leukemia pada tahap kronis dapat berlanjut pada tahap akut.

Leukemia Limfositik Akut

Lebih sering terjadi pada anak-anak. Penyebabnya belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor yang kemungkinan menjadi faktor pendorongnya yakni faktor genetik dan faktor imunologik serta ketidaktahanan pada radiasi dan beberapa zat kimia.
Gejala yang timbul pada leukemia limfositik akut adalah perdarahan seperti mimisan, perdarahan gusi, dan mudah mengalami memar. Adanya bintik merah dan cokelat tua, anemia, dan berat badan menurun, badan terasa lemah disertai denyut jantung yang cepat, sakit pada tulang atau lambung dan wajah terlihat pucat.

Leukemia Limfositik Kronis

Biasanya terjadi pada orang dewasa dengan usia antara 45-60 tahun. Ditandai dengan tidak terkontrolnya penyebaran limfosit yang kecil dan abnormal dalam jaringan limfoid, darah, dan sumsum tulang.
Tipe leukemia ini merupakan tipe yang paling ringan dan perkembangannya lamban serta bersifat jinak. Faktor genetis memegang peranan penting dalam tipe ini.
Gejala yang timbul pada leukemia limfositik kronis adalah anemia, selalu merasa lelah, demam, pembesaran kelenjar getah bening, sangat rentan terhadap infeksi, penurunan berat badan, tulang terasa sakit,  pembengkakan pada hati dan limpa, sesak nafas, jantung berdebar, dan perdarahan.

Leukemia Mielositik Akut

Leukemia tipe ini, disebabkan sel mielosit normal berkembang menjadi granulosit (sel darah putih yang mengandung granula) dan berubah menjadi ganas dan akan segera berinfiltrasi ke dalam jaringan tubuh, terutama sumsum tulang yang berperan penting dalam pembentukan sel darah normal. Akibatnya, sumsum tulang menjadi rusak dan kehilangan fungsinya dalam pembentukan sel darah normal.

Leukemia Mielositik Kronis

Leukemia tipe ini disebut juga leukemia granulositik kronis. Pada kondisi ini, granulosit (sel darah putih yang mengandung granula) mengalami pembelahan secara abnormal pada sumsum tulang dan di dalam jaringan tubuh. Pada fase kronis, terjadi peningkatan jumlah granulosit, anemia, berat badan menurun, demam, dan pembesaran limpa.
Pada tahap akut, biasanya pasien tidak akan bertahan lama dan dapat meninggal dalam hitungan minggu bahkan hari sedangkan pada tahap kronis, pasien memiliki harapan hidup yang lebih lama, dimana bisa mencapai 1 tahun atau lebih.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah membaca Artikel saya. Alangkah indahnya jika anda meninggalkan sebuah komentar.