Monday 10 June 2013

Alasan Android harus di ROOT

Pernahkan maraneh mengalami saat menginstal aplikasi diandroid, tetapi aplikasi tersebut teu tiasa kainstall karena membutuhkan access root, atau pernahkah ente ingin mengetahui isi perut android tapi ora iso karena membutuhkan access root, sebel ga ? ya sebel dong iiihh >,<. Satu-satunya cara adalah harus menrooting android kamu - kamu untuk bisa melakukan hal itu.

Apa itu android rooting? kasih tau ga ya ????? Android Rooting merupakan proses untuk mendapatkan kembali hak administratif terhadap devices yang kita gunakan.

Alasan mengapa android perlu di root

1. Jika ingin android bekerja sesuai keinginan maka harus di root.

2. Menghapus Spyware seperti Carrier IQ
Carrier IQ sampai saat ini masih menjadi ancaman serius bagi pengguna Android devices, khususnya di Amerika ( lain teroris lain ). Meski opsel seperti Sprint telah berjanji tidal lagi memakai jasa Carrier IQ tapi user tidak akan tahu jika ponsel Android mereka tengah dimata-matai oleh spyware semacam Carrier IQ ( untung lain ku mang udung hiiiyy ).Trevor Eckhart yang menemukan adanya Carrier IQ juga telah memberikan sebuah .apk yang disebut sebagai Logging Test App melalui forum XDA. Aplikasi ini akan menunjukkan jika ponsel Android Anda memiliki spyware seperti Carrier IQ. Jika hasil tes positif maka segeralah ke Android Market untuk mendapatkan Logging Test App Pro Key guna mengapus Carrier IQ atau spyware lainnya. Hal ini hanya bisa dilakukan jika ponsel Android Anda telah rooted.

3. Meningkatkan Battery Life
Sejumlah besar custom ROM yang ada saat ini dibuat untuk meningkatkan umur baterai melalui setting internal dan pengaturan aplikasi juga network dan penghapusan bloatware.

4. Upgrade Android Lebih Awal
Anda masih menanti upgrade resmi ke ice crean sandwich untuk Android gingerbeeeuud smartphone ente? Jika tidak ingin menanti lebih lama maka inilah saatnya kamu rooting. Android custom ROMs memungkinkan kamu untuk mendapatkan Android OS versi terbaru sebelum secara resmi diberikan melalui OTA update.

5. Custom ROMs
Jika maneh ingin mendapatkan user experience terbaik di Android maka ente perlu flashing sebuah custom ROM yang memang didesain untuk user. Sejumlah custom ROM bahkan memberikan versi Android terbaru sebelum rilis resminya. Model custom ROM lain fokus pada fungsi dan stabilitas. Salah satu custom ROM populer adalah CyanogenMod yang fokus pada peningkatan performa dan tampilan yang cukup menarik.

6. Aplikasi Khusus Root
Ada ratusan aplikasi berguna yang bisa diakses hanya pada rooted Android. Artinya, jika Anda rooting Android device maka Anda akan memiliki kesempatan menggunakan aplikasi tersebut sementara tidak dengan user lain yang tidak rooting Android. Berikut adalah contoh dari sejumlah aplikasi yang hanya bisa dijalankan di rooted Android.

7. Screenshots
Karena suatu alasan tertentu Google sebelumnya tidak memberikan kemampuan screenshot dalam Android, sampai akhirnya fitur itu ada di Android 4.0 Ice Cream Sandwich (ICS). Jika kamu tidak mau menunggu datangnya ICS ke ponsel Android Anda, Anda bisa mendapatkan fitur screenshot dengan cara rooting Android.Tapi beberapa Ponsel menambahkan fitur untuk melakukan ScreenShots seperti Samsung de el el.

8. Performa
Selain bisa overclocking, pengguna rooted Android bisa mendapatkan peningkatan performa ponsel melalui kernel tweaks yang dilakukan oleh sejumlah aplikasi, custom ROM, atau melalui sofware lain yang jadi pilihan Anda.

9. Overclocking
Saat Anda rooting Android, Anda akan mendapatkan sejumlah kontrol ke komponen hardware sehingga memungkinkan overclocking dan undervolting.

10. Bloatware
Bloatware atau disebut juga sebagai ‘aplikasi sampah’ ada di mayoritas ponsel Android. Anda pastinya mengenal Samsung TouchWiz, HTC Sense dan Motorola MotoBlur sebagai custom UI yang memiliki sejumlah fitur dalam satu paket dan telah ter-install dalam ponsel Android buatan masing-masing vendor itu. Sejumlah bloatware bisa jadi sangat berguna tapi kebanyakan akan membuat Anda tidak bisa melakukan banyak hal di ponsel Android Anda. Bloatware bisa mempengaruhi performa ponsel bahkan memblokir sejumlah fitur dari ponsel Android Anda. Yang terburuk, aplikasi bloatware itu tidak bisa Anda uninstall, kecuali jika Anda rooting ponsel Android Anda.